Rabu, 13 Desember 2017

Zophobas mario ( SuperWorm )

Zophobas Mario Yang Menghasilkan Uang

Zhopobas mario adalah jenis spesies dari kumbang hitam, yang larvanya dengan nama umum SuperWorm, king worm, Mario Worm atau sederhananya Zhopobas. Superworm biasanya umum dalam industri ternak binatang reptil.


Larva ini menyerupai cacing makanan yang sangat  besar, panjangnya sekitar 50-60 mm , bila ukuran penuh. Mereka memiliki 6 kaki kecil dan dua proleg belakang yang belum sempurna.
Superworm ini memiliki 4 tahapan kehidup, yaitu  TELUR –  LARVA – KEPOMPONG – KUMBANG. Setelah menjadi kumbang dari siklus kepompong kumbang ini akan berwana dan setelah dewasa, warna kumbang ini akan menjadi hitam / gelap .

Di indonesia sendiri, masyarakat peternak mengenalnya dengan sebutan kumbang Jerman atau ulatnya disebut dengan ulat jerman, dan jangan keliru dengan jenis yang lain yang sedikit kecil yang disebut dengan MealWorm atau ulat Hongkong.

Budidaya Kumbang / Ulat Jerman

Budidaya kumbang / ulat jerman adalah hal yang sangat mudah dilakukan, tidak memerlukan skil khusus anda hanya akan meluangkan setidaknya 2-3 jam tiap hari dalam mengurus Ulat Jerman. Apa saja yang harus dilakukan dalam budidaya ulat jerman.

1.      Bibit
Yaitu pemilihan bibit kumbang jerman dewasa, kenapa yang dewasa karena pada tingkat dewasa ini kumbang siap kawin dan bertelur yang akan menghasilkan larva. Sebisa mungkin mendapatkan bibit kumbang yang benar-benar baru beranjak dewasa dan belum pernah bertelur, hal tersebut terlihat dari perubahan warna kumbang, baik apabila memilih yang baru berubah dari warna terang ke warna gelap / hitam.

2.      Peralatan
Peralatan yang di perluakan adalah rak-rak dan kotak-kotak seperti laci yang terbuat dari kayu, untuk mendukung proses pengembangbiakan kumbang jerman tersebut.

3.      Proses pengembangbiakkan
Telur ulat jerman akan menetas menjadi ulat dengan ukuran yang sangat kecil. Setelah 15 hari ulat jerman sudah mulai terlihat pergerakkannya.

4.      Pemberian makan
Pemberian makan tdak ditentukan banyaknya, kalau makanan habis harus segera diberikan lagi. Sedangkan pemberian minuman adalah dengan memberikan potongan buah-buahan sehari sekali pada jam yang sama, misalkan memberikan minuman pada pukul 10 malam, maka keesokan harinya anda harus memberikan minuman tesebut pada jam yang sama. Keteraturan pemberian minuman ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan Ulat tersebut.

5.      Panen ulat jerman
Setelah 3 bulan, ukuran ulat menjadi sangat besar dan siap untuk dipanen.

Nilai Ekonomi dari Ulat Jerman

Lalu setelah dipanen untuk apa ulat jerman ini?  Ternyata ulat jerman selain untuk pakan burung dan binatang reptil untuk pasar domestik maupun ekspor, ada nilai ekonomi yang lain yaitu bisa diolah sedemikian rupa sehingga menjadi minyak sayur untuk memasak bahan panganan sebagai pengganti dari minyak sawit yang sangat merusak lingkungan, dan bisa juga dijadikan mentega. Bahkan di beberapa negara ulat jerman ini sudah dikonsumsi oleh manusia ( ada yang mau coba ? ) dalam bentuk makanan ringan. Untuk pasar domestik harga ulat jerman berbeda-beda berkisar antara Rp. 35.000 – Rp. 100.000 perkilogram.

Demikian tulisan ini semoga menjadi inspirasi kita bersama.

            2. http://www.kumbangjerman.com/
       




Tidak ada komentar:

Posting Komentar