Zophobas Mario Yang Menghasilkan Uang
Zhopobas mario adalah jenis spesies dari
kumbang hitam, yang larvanya dengan nama umum SuperWorm, king worm, Mario Worm
atau sederhananya Zhopobas. Superworm biasanya umum dalam industri ternak
binatang reptil.
Larva ini menyerupai cacing makanan yang sangat besar, panjangnya sekitar 50-60 mm , bila ukuran penuh. Mereka memiliki 6 kaki kecil dan dua proleg belakang yang belum sempurna.
Superworm ini memiliki 4 tahapan kehidup,
yaitu TELUR – LARVA – KEPOMPONG – KUMBANG. Setelah menjadi
kumbang dari siklus kepompong kumbang ini akan berwana dan setelah dewasa, warna
kumbang ini akan menjadi hitam / gelap .
Di indonesia sendiri, masyarakat
peternak mengenalnya dengan sebutan kumbang Jerman atau ulatnya disebut dengan
ulat jerman, dan jangan keliru dengan jenis yang lain yang sedikit kecil yang
disebut dengan MealWorm atau ulat Hongkong.
Budidaya
Kumbang / Ulat Jerman
Budidaya kumbang / ulat jerman
adalah hal yang sangat mudah dilakukan, tidak memerlukan skil khusus anda hanya
akan meluangkan setidaknya 2-3 jam tiap hari dalam mengurus Ulat Jerman. Apa saja
yang harus dilakukan dalam budidaya ulat jerman.
1.
Bibit
Yaitu pemilihan
bibit kumbang jerman dewasa, kenapa yang dewasa karena pada tingkat dewasa ini
kumbang siap kawin dan bertelur yang akan menghasilkan larva. Sebisa mungkin
mendapatkan bibit kumbang yang benar-benar baru beranjak dewasa dan belum
pernah bertelur, hal tersebut terlihat dari perubahan warna kumbang, baik apabila
memilih yang baru berubah dari warna terang ke warna gelap / hitam.
2.
Peralatan
Peralatan yang
di perluakan adalah rak-rak dan kotak-kotak seperti laci yang terbuat dari
kayu, untuk mendukung proses pengembangbiakan kumbang jerman tersebut.
3.
Proses
pengembangbiakkan
Telur ulat
jerman akan menetas menjadi ulat dengan ukuran yang sangat kecil. Setelah 15
hari ulat jerman sudah mulai terlihat pergerakkannya.
4.
Pemberian
makan
Pemberian makan
tdak ditentukan banyaknya, kalau makanan habis harus segera diberikan lagi. Sedangkan
pemberian minuman adalah dengan memberikan potongan buah-buahan sehari sekali
pada jam yang sama, misalkan memberikan minuman pada pukul 10 malam, maka
keesokan harinya anda harus memberikan minuman tesebut pada jam yang sama. Keteraturan
pemberian minuman ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan Ulat tersebut.
5.
Panen
ulat jerman
Setelah 3
bulan, ukuran ulat menjadi sangat besar dan siap untuk dipanen.
Nilai Ekonomi
dari Ulat Jerman
Lalu setelah dipanen untuk apa ulat
jerman ini? Ternyata ulat jerman selain
untuk pakan burung dan binatang reptil untuk pasar domestik maupun ekspor, ada
nilai ekonomi yang lain yaitu bisa diolah sedemikian rupa sehingga menjadi
minyak sayur untuk memasak bahan panganan sebagai pengganti dari minyak sawit
yang sangat merusak lingkungan, dan bisa juga dijadikan mentega. Bahkan di
beberapa negara ulat jerman ini sudah dikonsumsi oleh manusia ( ada yang mau
coba ? ) dalam bentuk makanan ringan. Untuk pasar domestik harga ulat
jerman berbeda-beda berkisar antara Rp. 35.000 – Rp. 100.000 perkilogram.
Demikian tulisan ini semoga menjadi
inspirasi kita bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar